Puisi dalam kalimat
….. I told it so, I don’t now if poem have a rule, so when I write a poem, I write it in a sentence ( whole sentence, sometimes) ….
I don’t now if people will look at my written is a poem or not, but I know for sure that I write it from the heart and it make me feel turn of the spirit of my life. And I enjoy it .… it’s a plesure ; so, I hope people (if they read it ΓΌ ) willl enjoy this sentence like I enjoy it .

Sabtu, 12 September 2009

masih ; untuk senja, bambu dan hijau

Langkah mana yang bisa ku ayun, dengan penuh keyakinan, jika udara mulai tak kurasakan memasuki paru-paruku. Jika hati ini telah di bawa pergi, dan menyisakan tanya di jiwa. Untuk engkau yang telah mendiami terdalamnya relung di dalam hati. Walau pun kau tak pernah tahu, bahwa sejak dulu detak detak ini telah tersimpan untukmu, untuk waktu yang lama. Hanya pada bambu, senja dan warna hijau yang tetap ku simpan di sini. Untuk mengingatmu selalu, pada sebuah episode yang tertunda .

2 komentar:

  1. biarlah angin menyejukan jiwamu, lalu gairah tanah membelai langkah2 kaki prasasti menuju senja berbias rona keemasan....

    BalasHapus
  2. menunggu senja yang lain

    yang tidak ingin bias

    *makasih ki udah mampir ...

    BalasHapus